Senin, 30 Juni 2008

PAKAIAN DALAM


"Jangan ampe kaga pake pakean dalem," cetus guru ngaji itu. "Coba aja pake kaen ga pake kolor, enak ga? Nih, perempuan2," katanya sambil jarinya nunjuk barisan perempuan, "pake baju tapi ga pake daleman, apa rasanya?". Jamaahnya tertawa kecil. Si guru ngaji ini emang ceplas ceplos. Luqman ada di barisan itu. Sesungguhnya pakean dalem yg dimaksud adalah istighfar sehari 70x, shalawat sehari 10x, dan laa hawla 100x. "Ini jumlah minimal," begitu katanya. "Keterlaluan kalo sampe yg minimal ini kemudian ga mau diwiridin, ga mau dibiasain. Anggep aja pakaian dalem. Yg kalo ga dipake, ga enak".

Bagi guru ngaji ini, 3 wirid; istighfar, shalawat, dan laa hawla, udah dijadikan pakaian wirid sehari2. Kalo meninggalkan wirid ini, serasa ga sempurna. Maka demikianlah kiranya shalat tepat waktu plus sunnah qabliyah ba'diyah, dhuha, tahajjud dan witir, pun hendaknya dijadikan pakaian sehari2. Namanya juga pakaian sehari2, dia kudu dipake. Kalo ga dipake, namanya ya telanjang. Kepada Allah juga kita meminta dimudahkan memakai pakaian amal ini secara dawam dan istiqamah.

Kamis, 26 Juni 2008

DOKUMENTER

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Saya adalah anak ke 3 dari 6 bersaudara,namaku Imam Malik aku dilahirkan pada hari kamis tanggal 27 september 1979 nama ayahku Muhammad Rebi sedangkan nama Ibuku adalah Rimuk. Beliau bekerja sebagai buruh tani di desaku,terkadang untuk menutupi kebutuhan keluarga ayahku pergi ke Surabaya sebagai penarik becak.berikut adalah nama -nama saudaraku :

Abdur rohman (1974)
Maliha (1976)
Imam malik (1979)
Siti Nur Sholihah (1988)
Indah Nurhasanah (1999)

Pada usia 6 tahun saya masuk sekolah Taman kanak-kanak "Mawardah" disana dididik Ibu guru yang sabar namanya Ibu Mu'awannah,banyak sekali yang saya dapatkan di pendidikan TK tersebut.Dua tahun sudah belajar dan bermain di Taman kanak-kanak.

Pada tahun 1986 masuk sekolah di Pendidikan Dasar Madrasah Ibtida'iyah "Tarbiyatul Atfal" disini didik banyak pendidikan agama islam dan umum, dan disetiap bulan romadhan disekolahan selalu mengadakan Pondok romadhon.setelah enam tahun sudah belajar di Madrasah Ibtida'iyah dan kini saatnya sudah memasuki bangku SMP,namun tidak demikian setelah aku lulus kakak menyarankan agar aku sekolah di Sekolah Dasar Negeri selama satu tahun agar aku dapat mengikuti Ebtanas agar supaya aku bisa masuk SMP negeri 1 Babat.

Pada tahun 1993 aku lulus Sekolah Dasar dan alhamdulillah aku bisa diterima di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Babat.jarak antara rumah dengan sekolah 8 km,aku tempuh dengan sepeda BMX sepeda kesayanganku waktu itu.Di sini aku masih belum mengenal itu yang namanya cinta, padahal banyak temen temen cewek yang begitu ingin deket denganku...he...he...
waah tak tahulah......, hingga suatu saat ada cewek yang ngasih aku surat cinta,namanya Pipit Aan Nuryanti, dia adalah adik kelasku.Mungkin karena aku kurang gaul ya..., akhirnya hubungan kami hanya di bibir saja (maksudnya hubungan kami tidak serius,hanya omongan saja) dan sampai lulus sekolah dah gak tahu kabarnya.

SAHABAT SEJATI

In qolla maali falaa khillun yushohibuni
Wa in zaada maali fakullunnaasi khullaani
Bila hartaku sedikit maka tidak seorangpun yang datang berteman
Namun bila hartaku banyak Maka semua orang mengaku sahabatku
Demikian sepenggal kalimat bijak yang pernah dihafal saat mondok yang hingga kini masih tersimpan di memori saya. Kalimat singkat yang menyinggung apakah niat, tujuan dan motivasi persahabatan yang kita jalin dengan seseorang karena harta ataukah karena Allah. Persahabatan karena harta akan sirna bila sang sahabat tak lagi memiliki harta tapi bila Allah sebagai tujuan maka sungguh itulah persahabatan yang abadi. Itulah persahabatan yang sejati, persahabatan bebas roaming yang membuat Allah senang dan ridho.
Gaya hidup konsumtif, hedonisme dan BTAK (Biar Tekor Asal Kesohor) sudah menjadi sindrom dan virus yang membuat manusia harus menjadikan orang-orang kaya dan punya kekuasaan sebagai pilihan nomor satu untuk menjadi teman bergaul dan bersahabat. Dan sebaliknya, kebanyakan orang akan memilih menjauhi orang-orang miskin dan orang-orang susah. Gaya hidup demikian jelas salah. Tidak boleh kita memilih-milih dalam bergaul apalagi sampai membedakan orang berdasarkan status sosial dan ekonomi. Bergaul dengan kalangan atas boleh-boleh saja, tapi kalau menutup diri untuk orang-orang yang di bawah kita, ini yang tidak boleh karena akan menjadikan hati kita kasar, keras, sombong, bisa kehilangan kasih sayang, terlebih jauh lagi bisa-bisa kita akan jauh dari rasa syukur dan qona\'ah yang ada adalah perasaan selalu kurang sebab hanya melihat mereka yang selalu diselimuti kesenangan akan gemerlapnya dunia.
Suatu hari Rasul bersabda, "Banyak-banyaklah kalian berkenalan dengan orang-orang fakir serta miskin. Berbudi baiklah terhadap mereka sebab kelak mereka akan mendapatkan kekuasaan," para sahabat bertanya,"Kekuasaan apa, wahai nabi?"
"Bila kiamat tiba," lanjut Nabi, "akan dikatakan pada mereka, perhatikan siapa yang dahulu pernah memberimu makanan meski sesuap, minuman meski seteguk, dan pakaian meski selembar. Maka peganglah tangannya, tuntunlah ke surga."
Jadi mulai saat ini, jangan memandang bahwa memperhatikan orang miskin tidak ada gunanya. Jangan lagi menganggap bahwa membantu mereka membuat status sosial kita jatuh, tangan kita kotor dan ketularan susah. Buktinya ada saatnya mereka mendapatkan kekuasaan dari Allah, ada kekuatan yang dimiliki orang-­orang miskin dan lemah, yaitu di hari tidak ada kekuasaan selain kekuasaan Allah, di hari orang tidak mengenal saudara dan sahabatnya tapi mereka berhak menuntun sahabatnya di dunia ke surga, menolong sahabatnya ketika tidak ada lagi yang bisa menolong selain amal sholeh, sementara kita tahu bahwa amal kita sangatlah tidak bisa menjadi sahabat yang menolong lantaran sedikinya amal atau bahkan beramal tapi bercampur riya dan bukan karena Allah.
Coba kita perhatikan nasehat Lukman tokoh legendaris yang namanya terukir indah dalam AlQur\' an­ kepada anaknya tentang beberapa hal yang bila dilakukan maka akan mendapatkan hikmah dalam kehidupan, diantaranya:
Hendaknya kau menghidupkan hati yang telah mati
Gemar bergaul dengan orang miskin
Menghormati orang yang rendah
Menyantuni orang-orang yang dalam perantauan
Membantu orang-orang fakir
Pergauli orang miskin, beri dia sebagian kebahagiaan yang kita nikmati, Bersahabatlah dengan orang susah, buat dia tersenyum. Sejatinya bukan mereka yang memerlukan kita, tapi kita yang memerlukan mereka untuk menyelamatkan diri kita yang selalu berlebih­-lebihan.
"Hingga apabila Kami timpakan azab terhadap orang-orang yang hidup berlebih-lebihan di antara mereka, tiba-tiba mereka memekik minta pertolongan pada hari ini, sesungguhnya kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dari Kami. "
(QS, Al Mu`minuun [23]: 64-65)
Selamat merubah diri menjadi pribadi-pribadi yang di cintai Allah dan rasul-Nya dengan mencintai dan menjadi sahabat kaum dhu`afa, masaakin dan anak_anak yatim.

EMPAT ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA


Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia-sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:

Pertama,
orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.

Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro’at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien